Rabu, 08 Desember 2010

Aku dan keponakanku tercinta

Namaku putri, saat ini aku berusia 38 tahun. Meskipun usiaku sudah hampir menyentuh kepala 4, namun tubuh dan gayaku masih seperti anak yang baru remaja. Maklumlah, aku setiap minggu rajin merawat tubuhku. Selain itu, aku rajin mengikuti trend fashion, sehingga aku tidak pernah ketinggalan jaman dalam berpakaian. Aku paling suka memakai celana yang kelonggaran tanpa celana dalam, sehingga setiap kali aku duduk, buah pantat ku bisa terlihat oleh siapa saja. Suatu ketika, keponakanku main ke rumahku karena orang tuanya yang merupakan kakakku, akan pergi ke luar kota karena ada urusan bisnis. Aku menyambut keponakanku dengan baik. Wajahnya tampak masih polos sekali, apa lagi tingkahnya. Namun, akhirnya aku mengetahui sifat aslinya setelah peristiwa ini. Suatu ketika, aku baru saja pulang dari jalan-jalan bersama teman-temanku. Tentu saja aku mengenakan model pakaian yang biasa kupakai. Saat aku pulang, aku langsung tertidur di kamarku karena kelelahan. Keponakanku masuk ke kamarku saat aku tertidur, karena dia hendak memanggilku untuk membelikannya makanan. Namun, sepertinya niatnya berubah saat melihat posisiku. Aku tertidur mengangkang dengan baju yang tersingkap ke atas, sehingga bagian pusar dan sebagian pantatku dapat terlihat olehnya. Dikeluarkannyalah senjatanya yang cukup panjang, dikocokkanlah batangnya itu sampai mengeluarkan peju. Saat aku terbangun, aku kaget bukan main melihat itu semua. Sebenarnya aku ingin marah, namun itu juga terjadi akibat salahku. Jadinya aku cuek saja. Kejadian itu malah menantangku untuk semakin berani dihadapan keponakanku itu. Hari itu, aku sengaja mengenakan celana yang sudah bolong cukup besar tanpa mengenakan cd. Saat aku mengepel, memekku dapat terlihat olehnya lewat lobang di celanaku. Aku berlaga biasa saja. Kulihat dia mengikuti kemanapun arahku bergerak. Aku tahu kalau dia ingin melihat lebih jelas memekku. Maka aku sengaja pura" terpleset dan jatuh dalam posisi ngangkang. Saat itulah, kurasa dia bisa melihat seluruh memekku yang telah terbuka lebar. Saat kutatap matanya, dia langsung mengalihkan pandangannya, mskpun aku tahu apa yang dilihatnya, namun aku cuek saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar